IT dan Kemajuan Islam


Sebuah kalimat yang sering didengungkan bahwa “kita sedang hidup di era globalisasi”. Sebuah era dimana segala urusan hampir tidak lagi mempertimbangkan faktor jarak dan waktu. Makna globalisasi sendiri menuntut masyarakat untuk bertukar informasi secara cepat, tepat, dan aktual. Tuntutan tersebut menciptakan sebuah perwujudan baru dalam kehidupan yang dinamakan dengan e-life. Dimana, segala sesuatu terhubung dan terintegrasi oleh komputer . Atau, biasa kita kenal dengan istilah IT.
IT adalah sebuah wahana yang menjadi solusi bagi globalisasi. Ketangguhannya dalam mengatasi masalah kecepatan dan ketepatan menjadikan IT sebagai alternatif yang tepat. Mengingat, kecenderungan manusia untuk selalu meningkatkan efektifitas dan efisiensi.  IT juga menjadi jawaban atas permasalahan konektifitas. Dengan IT, seseorang bisa dengan mudah berkomunikasi tanpa mempermasalahkan jarak, waktu, dan batas-batas teritorial. Bahkan, penggunaan IT juga bisa mereduksi ongkos.
Karena kehandalannya, IT sudah merambah hampir ke segala bidang. Mulai dari media penyimpanan cerita pribadi (blog) sampai kepada transaksi keuangan makro. Perusahaan-perusahaan besar pun sudah menjadikan IT sebagai suatu kewajiban. Sektor pendidikan, juga, sudah menerapkan IT untuk mengintegerasi semua informasi. Kedepannya, perkembangan IT akan semakin meluas dan semakin menjadi kebutuhan utama bagi individu ataupun industri.
Sinyal global ini tentunya harus ditangkap oleh umat islam. Mengingat  Islam adalah agama yang syumul (komprehensif). Ruang lingkupnya menyentuh setiap aspek kehidupan dari yang kecil sampai kepada hal besar. Sehingga, islam semestinya hadir di setiap bagian kehidupan. Tidak hanya tersegmentasi oleh bagian ibadah saja. Islam juga harus merambah dunia pendidikan, enterpreneurship, politik, budaya, seni, teknologi, dan bidang-bidang strategis lainnya. Tidak hanya itu, islam semestinya juga menjadi pelopor kemajuan di setiap bidangnya. Tentunya, hal tersebut harus dipahami lengkap dengan konteks kekinian dan kedisinian. Oleh karena itu, tak ayal, IT juga merupakan sarana yang harus dipelopori umat islam.
Keberadaan IT bagi umat islam adalah suatu keniscayaan yang harus direalisasikan. Banyak sekali maslahat (kebaikan) yang bisa didapati. Mengingat, ini adalah sarana yang cukup utama di abad ini. Menilik kondisi sekarang, tentunya kita harus jujur untuk mengatakan bahwa  penguasaan IT sedang berpusat di kaum non muslim. Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan. Layaknya sarana-sarana strategis lainnya, sarana IT juga harus dikuasai oleh umat islam. Dan, tentunya, segala upaya harus kita lakukan sebagai bagian dari umat muslim.
Utsman bin Affan pernah memperjuangkan untuk membeli sumur air dari orang Yahudi. Walaupun, sumur tersebut di jual dengan harga yang amat tinggi. Ini karena Utsman bin Affan melihat adanya suatu keharusan sarana umum tersebut dikuasai oleh islam. Sehinggamafsadat (keburukan) bisa terhindari. Walhasil, penduduk muslim tidak lagi harus membayar air pada saat mereka ingin mengambil air dari sumur orang Yahudi tersebut.
IT memiliki peran yang cukup potensial bagi umat ini di zaman ini. Oleh karena itu, penggunaan IT harus bisa kita maksimalkan demi kemajuan umat. Mulai dari yang kecil, kita bisa membuat blog yang memberi gambaran tentang islam lengkap dengan nilai-nilainya, membentuk komunitas islam virtual dari berbagai penjuru dunia,  dan membuat aplikasi-aplikasi islam edukatif. Sampai kepada yang besar, semisal, membuat satelit dan menciptakan perusahaan software ataupun hardware yang note bene nya masih banyak dipelopori oleh umat non islam.
Jadi, IT adalah sarana yang cukup potensial untuk kemajuan umat islam. Namun, penggunaan IT tentunya harus diimbangi dengan sumber daya yang kompeten. Oleh karena itu, kita sebagai umat islam harus senantiasa meningkatkan ilmu dan kompetensi kita. Khususnya, dalam bidang IT.
-agung wb-
referensi :

Comments

Popular posts from this blog

PROSEDUR PERAWATAN PRINTER

Tips Memperbaiki Windows 7 Tanpa Install Ulang

Kumpulan Trik Facebook Terbaru Super Keren